Kamis, 27 Oktober 2011

JUZ 17: IQTARABA LIN NASI (AL ANBIYA 1 - AL HAJJ 78)

JUZ 17: IQTARABA LIN NASI (AL ANBIYA 1 - AL HAJJ 78)


Allahu Khaaliqu

Ya Allah, tunjuki aku di dalamnya untuk mengamalkan kesalehan, tunaikan bagiku di dalamnya semua keperluan dan cita-citaku, wahai Yang Tidak Memerlukan penjelasan dan permohonan, wahai Yang Mengetahui apa yang tersimpan dalam hati semua manusia, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya yang suci.
(Mafâtihul Jinân: bab 2, pasal 3)

Ku sucikan jiwa raga untuk menggapai cahayaNya dan pemahaman Al Quran, dan ku buka lembaran kitab Suci Al Quran juz 17

.عوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحم


Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka , sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling  (daripadanya) (Al Anbiya 1) Dan Apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahawasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? (30) Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya (33)

Kata "ratq" yang di sini diterjemahkan sebagai "suatu yang padu" digunakan untuk merujuk pada dua zat berbeda yang membentuk suatu kesatuan. Ungkapan "Kami pisahkan antara keduanya" adalah terjemahan kata Arab "fataqa", dan bermakna bahwa sesuatu muncul menjadi ada melalui peristiwa pemisahan atau pemecahan struktur dari "ratq". Perkecambahan biji dan munculnya tunas dari dalam tanah adalah salah satu peristiwa yang diungkapkan dengan menggunakan kata ini.

Marilah kita kaji ayat ini kembali berdasarkan pengetahuan ini. Dalam ayat tersebut, langit dan bumi adalah subyek dari kata sifat "fatq". Keduanya lalu terpisah ("fataqa") satu sama lain. Menariknya, ketika mengingat kembali tahap-tahap awal peristiwa Big Bang, kita pahami bahwa satu titik tunggal berisi seluruh materi di alam semesta. 

Dengan kata lain, segala sesuatu, termasuk "langit dan bumi" yang saat itu belumlah diciptakan, juga terkandung dalam titik tunggal yang masih berada pada keadaan "ratq" ini. Titik tunggal ini meledak sangat dahsyat, sehingga menyebabkan materi-materi yang dikandungnya untuk "fataqa" (terpisah), dan dalam rangkaian peristiwa tersebut, bangunan dan tatanan keseluruhan alam semesta terbentuk.

Ketika kita bandingkan penjelasan ayat tersebut dengan berbagai penemuan ilmiah, akan kita pahami bahwa keduanya benar-benar bersesuaian satu sama lain. Yang sungguh menarik lagi, penemuan-penemuan ini belumlah terjadi sebelum abad ke-20.
Sumber: Keajaiban Alquran/Harun Yahya

Dr. Alfred Kroner adalah salah satu ahli ilmu bumi terkemuka. Ia adalah Profesor geologi dan Kepala Departemen Geologi pada Institute of Geosciences, Johannes Gutenberg University, Mainz, Jerman. Ia berkata: "Jika menilik tempat asal Muhammad... Saya pikir sangat tidak mungkin jika ia bisa mengetahui sesuatu semisal asal mula alam semesta dari materi yang satu, karena para ilmuwan saja baru mengetahui hal ini dalam beberapa tahun yang lalu melalui berbagai cara yang rumit dan dengan teknologi mutakhir. Inilah kenyataannya." Ia juga berkata: "Seseorang yang tidak mengetahui apapun tentang fisika inti 14 abad yang lalu, menurut saya, tidak akan pernah bisa mengetahui, melalui pemikirannya sendiri, bahwa dulunya bumi dan langit berasal dari hal yang satu."


Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (107) Dan aku tiada mengetahui boleh jadi hal itu cobaan bagi kamu dan kesenangan sampai kepada suatu waktu (111) Dan (ingatlah) ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan):"Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumah Ku ini bagi orang-orang yang thawaf dan orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku dan sujud ( Al Hajj 26) Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban) supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa. , karena itu berserah dirilah kamu kepadaNya, Dan berilah kabar gembira kepda orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah) ( 34) (yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka (35)



Ku bersimpuh diatas rahmatnya Allah, mendinginkan hati yang masih lara..  Kelam kehidupan cinta lalu, wajar saat ini ingin ku toreh cinta bermakna
 Masih ku dengar bisikan pemanggil sukma berceloteh keindahan malam..  Keletihan menggigit sekujur tubuh,  terbenam dalam bayangan gelap.  Cobaan yang ku lalui bertahun-tahun dan menyakitkan.   Ku coba trus bertahan tapi tidak pernah tersembuhkan.
Bidadari  itu telah datang dengan mata dan senyuman surgawi.   
Beraroma wanginya bunga setaman dan membawa obat penyembuhku.   Mengajak terbang ke Rumah Allah tuk mengikat janji.  Berlari-lari mengelilingi Rumah Allah dengan roh cinta suci .  Menebus semua yang kelam dengan  korban kan yang disyariatkan

Tergetar hati bidadari masih menemani ku, penuh pengertian
Tuk bersama-sama meraih cinta kasih Illahi.  Allah .....merinding setiap ku sebut namaMu
Sembahyang ku hanya untuk Mu, dan Kau hadir.  
 Ku sampaikan kelu kesahku, mohon ampunanku, 
Ku berterimakasih atas nikmat dan rezeki yang ku dapat.
Rezeki sebagian milik orang lain yang dititipkan kepadaku
Allah...membuatku meneteskan air mata
Tiada daya upaya dalam hidup ini
Cinta Mu melebihi cintaku pada Mu.   Engkau kirim bidadari di saat ku terbenam dalam kelam.  Engkau menyinari hati ku di saat ku tenggelam dalam kegelapan.
Allah...ridho Mu ku tunggu sembuhkan hatiku dengan bidadariku


Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya Allah tidak menyukai tiap-tiap orang berkhianat lagi mengingkari nikmat (38) Dan Dia lah Allah yang telah menghidupkan kamu, kemudian mematikan kamu, kemudian menghidupkan kamu (lagi), sesungguhnya manusia itu benar-benar sangat mengingakri nikmat (66) Dan Berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dia lah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong (78).


Ku Mulai sadar dari lelap dunia, yang tak pernah ku dapatkan saat ku hidup di jalanan.  Malam ini bertaburan bintang, saat ku mengerti sangat indah di ciintai Allah.  Wajar saat ini ku ingin  selalu bersama Mu tuk dapat kan perlindungan sejati.    Malam ini ingin ku raih saafat bersama Rasul Mu tuk dapat jadi saksi ku.
Saat  hidup dalam matiku, yang kini menjadi dambaan ku.
Mati laksanakan berarak dengan awan menyatu dengan cahayaNya.

SubhanAllah...Maha Benar Allah dengan segala FirmanNya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar